Ketika memikirkan masakan Minangkabau, yang terbayang sering kali adalah kuah kental Randang dan Gulai yang dimasak berjam-jam. Namun, di Solok, salah satu daerah di Sumatera Barat yang terkenal akan kekayaan hasil pertaniannya, terdapat hidangan sayuran segar yang memberikan kontras rasa yang menyenangkan namanya Anyang Nangka Muda.
Anyang adalah sebutan lokal untuk hidangan sejenis urap atau salad tradisional. Ia adalah makanan pendamping yang wajib ada dalam jamuan adat di beberapa nagari Solok dan sekitarnya, dikenal karena rasanya yang gurih, pedas, dan menyegarkan.
Nangka Muda dan Kelapa Sangrai Anyang
Berbeda dengan urap Jawa yang mungkin menggunakan kencur sebagai booster rasa, Anyang Nangka Muda memiliki profil rasa khas Minang yang kuat, berasal dari perpaduan dua bahan utama:
-
Nangka Muda (Cubadak): Buah nangka yang masih muda direbus hingga empuk, kemudian diiris atau dicacah kasar. Teksturnya yang padat namun lembut sangat baik menyerap bumbu.
-
Kelapa Sangrai: Kelapa parut disangrai (digoreng tanpa minyak) hingga berwarna kuning keemasan, menghasilkan aroma yang sangat harum dan rasa gurih alami (umami). Kelapa sangrai inilah yang menjadi “dressing” utama Anyang.
Bumbu Ulek yang Merangkai Kesegaran
Bumbu Anyang dipersiapkan dengan cara diulek atau dihaluskan, mirip dengan bumbu gulai, tetapi disajikan tanpa dimasak dalam waktu lama (hanya dicampur). Komposisi bumbunya meliputi:
-
Cabai Merah/Rawit: Untuk memberikan tendangan pedas yang khas.
-
Bawang Merah & Putih: Sebagai dasar rasa gurih.
-
Lengkuas dan Jahe: Memberikan aroma hangat dan segar.
-
Asam Kandis atau Air Jeruk Nipis: Menyeimbangkan rasa dengan sentuhan asam yang segar, yang membedakannya dari masakan santan kental.
Semua bumbu ini dicampur merata dengan kelapa sangrai. Kemudian, nangka muda rebus dimasukkan bersama sayuran lain, seperti daun singkong rebus atau tauge, dan diaduk rata.
Filosofi Kesegaran di Tengah Kehangatan
Anyang Nangka Muda menyajikan konsep kuliner yang menarik. Meskipun menggunakan santan dan rempah, hidangan ini bersifat “segar” karena proses peracikannya tidak melalui penggulaian panjang, sehingga rasa bahan-bahan alami tetap dominan.
Anyang berfungsi sebagai penetralisir di meja makan. Ketika hidangan utama didominasi oleh Gulai Daging yang kaya lemak dan bumbu pekat, Anyang datang membawa kesegaran sayuran yang crunchy dan rasa asam yang membersihkan lidah. Ini adalah bukti bahwa masakan Minangkabau sangat memperhatikan keseimbangan rasa dan tekstur.
Anyang Nangka Muda adalah permata tersembunyi dari Solok yang patut mendapat perhatian lebih. Ia adalah hidangan yang merayakan kekayaan hasil bumi Minangkabau, sekaligus mengajarkan bahwa kelezatan tidak selalu harus dicapai melalui proses masak yang panjang, melainkan melalui perpaduan cerdas antara bumbu hangat dan bahan segar.



